Friday, 15 April 2011

Fase kehidupan seorang laki-laki

Ini post yang kesekian kalinya di blog ini, untuk kali ini, saya akan nge-post sesuatu yang agak serius.

Check it out!

Banyak yang tidak tahu bagaimana laki-laki itu sebenarnya, disini saya akan mempost tahapan-tahapan yang akan dilalui oleh seorang laki-laki sepanjang hidupnya:

1. Masa anak-anak(belajar)

Pada masa ini, kira-kira umur 2-7 tahun, laki-laki mempelajari hal dasar yang dibutuhkan untuk hidup, berbicara, berjalan, membaca, menulis dan lain-lain. Kebanyakan laki-laki sudah menunjukkan sifatnya pada masa ini. Jarang menangiskalau terjatuh, selalu berusaha dengan diiringi semangat dari orang tuanya “Ayo nak, kamu pasti bisa!” sambil terus memperhatikan anaknya


2. Disunat

Ini adalah tahap yang mengesankan bagi laki-laki dan sulit untuk dilupakan, yaitu disunat. Ini adalah tanda bahwa laki-laki itu sudah bisa dibilang baligh(dewasa) dan siap meninggalkan masa anak-anaknya. Banyak yang mengatakan “Kam harus berani ya, Nggak boleh takut, rasanya seperti digigit semut kok”. Tapi bagi yang sudah mengalami, rasanya seperti digigit semut sebesar tikus dengan gigi runcing-runcing. :D

(untuk yang ini nggak ada gambar yang pas. Maaf ya!)

3. Masa remaja

Ini adalah masa pencarian identitas diri bagi seorang laki-laki,mencari lingkungan yang pas untuk dirinya, dan juga mulai munculnya apa yang dinamakan dengan ketertarikan terhadap lawan jenis(perempuan). Melakukan hal yang dianggapnya menarik dan sebagainya.

Diamasa ini banyak bagi laki-laki hal yang pertama, seerti : Jatuh cinta pertama kali, Tawuran pertama kali dst

4. Berkompetisi

Pada dasarny, ego laki-laki itu besar, mereka selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik, menyingkirkan segala hadangan yang ada. Dan berusaha untuk memenangkannya.

Dia mengikuti segala hal yang dia rasa bahwa dia bisa, seperti, mengikuti pertandingan sepakbola, basket, nyanyi, band, Olimpiade Sains(seperti yang saya lakukan) dll. Dan biasanya semangat mereka lebih tinggi jika ada seseorang yang berarti bagi mereka melihat perjuangan mereka. Mereka berusaha tampil baik di hadapan mereka. Apalagi dengan cewek yang mereka sukai.

Alasan bagi seorang laki-laki untuk berkompetisi : Kebanggaan bagi diri sendiri, Demi sekolah, orang tua, perempuan yang dicintai, dan Uang

Sepakbola


5. Patah hati (Heart Break)

“Oh,patah hati itu rasanya seperti ini ya?” Ini adalah kata-kata yang biasa diucapkan oleh laki-laki yang tegar, setelah mengalami apa yang disebut dengan “Heart Break” . Biasanya mereka akan kembali berusaha tanpa mengingat kembali kegagalan mereka.

Jika hati laki-laki diibaratkan pedang, maka Patah hati adalah penempanya. Semakin sering patah hati, hatinya pun bisa semakain kuat. Tapi, jika pedang terus menerus ditempa, lama-lama akan hancur juga.

6. Merantau

Ini biasanyaterjadi di saat memasuki jenjang universitas, dimana seoranglaki-laki harus kuliah dipulau lain dan nge-kost disana. Berusaha bertahan hidup ditengah derasnya kehidupan. Menanti uang kiriman datang dari kampung untuk hidup. Kalau tidak datang, tinggal ngambil gitar dan ngejreng-ngejreng di depan rumah dengan teman senasib. T_T


7. Bekerja

Setelah menamatkan yang namanya bangku universitas, akhirnya seorang laki-laki pun harus bekerja, sudah sewajarnya, bahwa laki-laki adaa pencari nafkah. Sebelum kerja, bolak-balik, kalang-kabut mempersiapkan lamaran ke perusahaan-perusahaan, takut tidak diterima, dsb. Tapi mereka tetap berusaha. Dan saat pekerjaan sudah ditangan, mereka pun bisa tersenyum dengan sedikit lebih ega.

Dan namanya juga makhluk ambisius, lak-laki terus berusaha ntuk mendapatkan posisi yang mereka inginkan dalam perusahaan.

8. Melamar

“yah, Ini adalah penentuan, Penentuan bagaimana hidupku selanjutnya, semua perjuangan yang kulakukan, untuk hari ini”

Ya, lamaran adalah penentuan bagi seorang lak-laki,penentuan bagaimana hidupnya kelak, bersama dengan orang yang dia cintai, orang yang benar-benar telah dipilihnya untuk mendampingi dirinya dari sekarang hingga ajal menjemput.

Sampai-sampai ada lagunya “Jangan kau tolak dan buatku hancur, ku tak akan mengulang tuk meminta, satu keyakinan hatiku ini, engkaulah yang terbaik untukku”

Dengan mantap, seorang laki-laki akan berjalan menuju rumah wanita pujaan untuk meminang pujaan hati. Tidak peduli apa kata orang, seperti “Hei, bapak si cewek itu orang yang buas” atau “ Ibu si cewek itu orangnya perfeksionis” dll.

Dia tak peduli, terus menuju rumah sang wanita yang akan menjadi pendamping hidupnya.

Apapun resikonya, dia ingin bersama sang wanita pilihannya.

9. Pernikahan

Menikah, biasanya diawali dengan ijab kabul, biasanya juga sang laki-laki mempersiapkan ijab kabul dengan sebaiknya-baiknya, jangan sampai ada kata-kata yang salah dalam momen sakral yang akan dihadapinya.

Setelah melewati ini, saatnya memulai kehidupan sebagai sebuah kelarga baru

10. Istri melahirkan

Mondar-mandir seorang laki-laki berjalan dilorong rumah sakit, Berharap-harap cemas bagaimana keadaan istri dan anaknya, apakah selamat atau tidak, dan membayangkan bagaimana wajah anaknya, seperti ayahnya ataukah ibunya

Dan raut kebahagiaan segera terpancar ketika dokter mengatakan “Istri dan Anak anda selamat dan anak anda terlahir dengan sempurna” Dan seketika itu juga, dia langsung menggendong anak pertamanya


11. Menjadi Ayah

Memandang sang anak dari ruang kerja, dan menbayangkan bagaimansa amsa depan sang anak. Kalau anaknya laki-laki “Aku akan mendidiknya sehingga dia menjadi orang tegas,bernai, cerdas dan setia” sedangkan kalau anaknya perempuan “Aku akan melindunginya dengan segenap kemampuanku, dan mencarikan pasangan yang tapat untuknya”. Namun begitu terdengar tangisan anaknya yang baru berumur 3 bulan. Sang ayah tersadar, bahwa pandangannya masih terlalu jauh XD

12. Melihat kesuksesan sang anak

“Ayah!aku berhasil!Aku menang ayah!” atau “ Ayaah!! Aku tamat dengan predikat cumlaude!” itulah yang akan diucapkan sang anak kepada sang ayah yang telah mendidiknya, mengajarinya, sehingga dia menjadi seperti yang diharapkan. Dan seorang laki-laki akan lebih terharu dan terkesan jika sang anak berkata “Aku bangga mempunyai Ayah sepertimu”

13. Di Usia senja

Laki-laki muda, kokoh, cekatan dan perkasa itu kini telah menjadi kake tua yang rentan, d mur yang sudah tak lagi muda, ia hanya bisa mengingat masa mudanya dulu, masa-masa dimana dia berjuang, dan membesarka anaknya sehingga menjadi apa yang ia harapkan.

Sadar bahwa usianya sudah semakin memudar. Ia sering mengumpulkan anak cucunya di ruang keluarga untuk mendengarkan bagaimana cerita masa mudanya. Cerita-cerita kebanggaannya, yang mungkin telah dia ceritakan berkali-kali hingga anak cucunya telah hafal dialognya :D. Dan dengan suara yang sudah tidak jelas lagi

Beberapa saat kemudian “Dia membahas tentang akhir hidupnya” . Dan keluarga besarnya langsung memotong pembicaraannya dan berkata “Ayah masih bisa hidup 100 tahun kagi dan bersama kami kok”. Seketika itu juga senyum terpancar di wajahnya

Meskipun dia bisa dibilang nyinyir dsb. Itu dilakukannya supaya semua orang, terutama keluarganya, mengingat dirinya. Dia ingin meninggalkan cerita dan kenangan terbaik dengan orang yang pernah dikenalnya sebelum sang malaikat maut menjemputnya. Ia tak tahu kapan saat itu datang, apakah setahun, sebulan sehari atau sepersekian detik kemudian saat itu datang menghampirinya.

Bukan hanya sedih yang meliputinya, tapi juga rasa bangga, rasa bangga dengan keberhasilannya sebagai seorang laki-laki, dimulai menjadi anak yang dibanggakan oleh orang tuanya, disenangi oleh teman-temannya dan rekan kerja, menjadi suami yang baik dan setia bagi istrinya, ayah yang baik anaknya, dan kakek yang menyenangkan bagi cucu-cucunya. Dan bangga bisa melihat perkembangan mereka.

Dia ingin menangis, tapi ia membendungnya, tak ingin membuat sedih keluarganya.Dia harus meninggalkan keluarganya yang tercinta, dan dia harus menerima akhir kisahnya.

Itulah hal umum yang akan dialami oleh laki-laki yang berhasil dan berumur panjang. Mereka terus berusaha untuk menjadi yang terbaik, biar bagaimanapun keadaan mereka.(E).

*Yang mau copas silahkan, tapi tolong sertakan link blog saya, karena tulisan diatas buatan saya sendiri. Terima kasih*

No comments:

Post a Comment